top of page

Umrah Yang Tertunda

Tanah suci begitu hebat dan menggugah siapapun yang terpanggil oleh-Nya. Coba bayangkan siapa yang tak ingin bisa begitu dekat dengan kabah yang menjadi arah kiblat kita disetiap penjuru dunia, dapat mengunjungi makam Rasulullah dan merasakan kenikmatan tiada tara menunaikan ibadah shalat disana?

Tanpa terasa desiran panggilan ke tanah suci telah datang pertama kali dengan buku yang menuliskan tentang umroh dan bagaimana persiapannya. Saya tergoda namun selama beberapa waktu hanya sebatas angan untuk menabungnya hingga akhirnya keinginan yang kukuh itu datang, "Saya ingin menabung di bank syariah dan mewujudkan impian saya." Alhamdulillah langkah saya dipermudah dengan membuat tabungan berencana umroh di bank syariah ternama. Kini saya masih menabung, doakan lekas berangkat ya.

Namun melihat berita beberapa minggu terakhir ini tentang biro umroh First Travel (FT) yang terancam pailit ini seolah menguak pikiran saya di masa lampau.Teringat beberapa waktu silam rasa bahagia ibarat pucuk dicinta ulampun tiba ketika menjadi jurnalis di salah satu majalah muslimah ternama. Saya mendapatkan undangan dari biro umroh FT untuk hadir meliput perayaan ulangtahun perusahaannya dan mengenalkan logo barunya di ballroom Ritz Carlton, Pacific Place. Acaranya saat itu jatuh pada hari Sabtu, saya tidak ada kewajiban hadir tetapi saya ingin sekali hadir karena waktu itu jika hadir tempatnya hanya untuk rubrik liputan news saja, tidak bisa lebih.

Saya menyambut undangan liputan tersebut sembari terbersit dalam benak, "Siapa tahu saja pemenang doorprizenya dapat memenangkan perjalanan Umroh." Sebuah perjalanan religi yang saya idam-idamkan selama ini, berangkat ke Tanah Suci. Nyatanya benar, disana pasangan suami istri tersebut mengatakan akan mengundang para jurnalis yang hadir hari itu untuk mendapatkan undangan berangkat umroh.

Ternyata tak hanya sekedar janji, sepucuk e-mail pun datang kepada saya tentang undangan itu, hati saya bergetar dan ingin sekali saya mengirimkan nama saya saat itu juga. Tapi apa daya? Saya sebagai karyawan membutuhkan proses approval melalui editor in chief saya.

Sembari menunggu saya memperpanjang passport saya dan memberikan tambahan 1 suku nama (menyesuaikan dengan ketentuan terdapat tiga suku nama) sambil berharap siapa tahu nama saya disetujui untuk berangkat.

Setelah beberapa hari menunggu dan saya juga ditelpon oleh pihak panitia untuk segera memberikan nama perwakilan untuk majalah saya. Singkat cerita, yang berangkat bukan saya dan teman-teman dari majalah muslim kami, melainkan salah satu senior dari majalah segrup yang lain. Hati saat itu terasa mencelos, sedikit kecewa, mengapa bukan saya? Apakah ini merupakan sekedar ego saja yang ingin tapi sebenarnya lahir dan batin belum sepenuhnya siap jika sampai ke tanah suci? Sedikit kecewa apalagi setelah membaca salah satu liputan perjalanan di majalah tersebut, para jurnalis diberikan fasilitas VVIP.

ALLAH Maha Baik. Ditengah kekecewaan, ALLAH mengikhlaskan hati saya seolah berbisik, "Mereka mendapatkan kesempatan berangkat karena undangan saya, setidaknya meskipun belum pernah umroh saya membantu orang lain berangkat." Tak hanya itu karena kemudian ALLAH menggantikannya dengan yang lebih baik. Alhamdulillah, dua bulan kemudian saya mendapat penggantinya untuk melakukan liputan ke Malaysia. Tak henti-hentinya saya mengucapkan, Terima kasih ya ALLAH

Tiba-tiba pada bulan Agustus tersiar kabar tentang FT yang saat itu menimpa ownernya yang tertangkap basah menggunakan dana jamaah untuk kepentingan pribadi. Saya jadi mengenang kembali dan bersyukur.

Saya yakin ketetapan ALLAH yang TERBAIK. Saat yakin dan ikhlas kala itu bukan saatnya saya berangkat. Saya tak tahu dan bisa memastikan apakah uangnya benar-benar halal saat itu jika saya pergi? Apakah ibadah saya akankah sempurna jika berangkat saat itu?

Saya sangat bersyukur, mungkin Allah menjaga niat baik saya untuk berangkat dengan harta yang baik-baik saja dan menyuruh saya berusaha untuk tetap menabung dengan aliran rupiah yang baik-baik saja. Tentunya menjadi pengingat, "Pilihlah Biro Umroh Yang Terpercaya." dan satu yang pasti, NIAT. Datangilah ibadah umroh karena ALLAH. Karena ketika keinginan dan kemudahan ke tanah suci itu datang berarti ALLAH benar-benar memanggilmu.

Doakan semoga tahun 2018

Inshaallah berangkat ya.

Aamin Ya Rabb!


bottom of page