Beberapa tahun belakangan ini drama Korea ceritanya semakin berkembang dan menarik. Berbeda dengan awal kemunculannya di stasiun TV Indonesia dimana jumlah judul drama yang disaksikan masih terbatas, namun pada momentum inilah saya mulai jatuh cinta dengan drama Korea.
Semua berawal sejak saya kecil, saya memang penikmat drama bisa dibilang saya merupakan penonton sinetron bahkan telenovela. Memasuki era 2000-an saya merasa lelah dengan tipe tontonan dengan cerita yang berlarut-larut. Saya pun memutuskan untuk hijrah. Pertama kali menonton drama Korea di tahun 2002 berjudul Endless Love yang versi panjangnya Autumn In My Heart. Saat itulah saya jatuh cinta dengan drama Korea yang diperankan oleh Song He Kyo dan Won Bin, dua selebriti yang namanya menjulang saat itu. Sejak saat itu saya mulai menjadi pencandu Korea.
Mulai dari Endless Love, Winter Sonata, Summer Scent, Stairway To Heaven sampai dengan Jewel in The Palace menjadi tontonan saya. Namun saat itu formula yang sangat terasa adalah jenis drama Korea yang sedih. Tokoh utamanya harus melalui perjalanan berliku untuk mencapai kebahagiaan. Efeknya membuat penonton ikut terlarut dan tak jarang menangis saat menikmati ceritanya. Kapok? Tentu tidak, drama dengan durasi episode rata-rata 16 episode itu membuat saya merasa puas karena setiap cerita ada endingnya. Kemudian berkembang mengikuti drama Korea dengan episode-episode yang lebih panjang, tetapi yang pasti jelas jalan ceritanya dan memiliki ending yang jelas.
Perkembangannya pun semakin baik, tak melulu mengeksploitasi kesedihan, mulai menghadirkan formula yang jauh lebih seimbang seperti Full House. Sejak saat itu saya mulai kembali kecanduan hingga sekarang. Tetapi sebagai catatan saya bukan pencinta K-Pop meskipun beberapa drama melibatkan artis K-Pop sebagai pemeran utama. Saya penikmat Soundtrack ataupun scoring drama tersebut.
Tahun 2021 ini saya sedang mengikuti Sisyphus: The Myth dan The Penthouse 2 : War of Life. Itu saya, kalau anda, apa saja drama Korea yang sedang diikuti?
